Text
Tradisi Lisan Cerita Rakyat Banten
Di tengah kemajuan peradaban umat manusia yang ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan komunikasi modern, tradisi lisan sebagai kekuatan kultural merupakan sumber pembentukan peradaban dalam berbagai aspek kehidupan. Hal ini penting karena tradisi lisan dalam berbagai bentuknya sangat kompleks yang mengandung tidak hanya mitos, legenda dan dongeng, tetapi juga mengandung berbagai hal yang menyangkut hidup dan kehidupan komunitas pemiliknya, misalnya kearifan lokal, sistem nilai, pengetahuan tradisional, sejarah, hukum, adat, pengobatan, sistem kepercayaan dan religi, astrologi dan berbagai hasil seni.
Tradisi lisan juga berkaitan dengan folklore dan tradisi. Ketiganya saling isi-mengisi dan hampir sulit dipisahkan. Sadar atau tidak, hampir seluruh tradisi lisan tergolong karya folklore dan dua istilah ini juga memuat tradisi. Kelisanan memang menjadi ciri khas folklore, tradisi dan tradisi lisan. Itulah sebabnya batas antara tradisi lisan dengan folklore serta tradisi memang sulit dibedakan. Meskipun cakupan folklore lebih luas dibandingkan tradisi lisan, namun sifat ketradisionalan dan kelisanan ternyata menjadi aspek folklore yang penting. Dengan demikian folklore, tradisi dan tradisi lisan sulit dipisahkan, ketiganya saling melengkapi. Folklore akan membuat tradisi lisan semakin dipercaya oleh kolektifnya. Tradisi dan tradisi lisan akan memperkaya folklore itu sendiri.
Salah satu khazanah budaya lokal Banten adalah sejarah lokal Banten yang bersumber dari tradisi lisan. Sejarah lokal yang dimaksud adalah berupa folklore yang tak terkirakan jumlahnya, tradisi lokal berupa cerita-cerita rakyat tersebut merupakan cermin jati diri bangsa yang juga biasanya mengandung nilai-nilai luhur yang penting untuk diketahui, dipahami dan diaktualisasikan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan kita saat ini. Cerita rakyat Banten yang dihimpun dan disajikan dalam buku ini diantaranya berasal dari daerah Pandeglang, Cilegon, Tangerang dan Lebak, cerita-cerita tersebut meliputi: Napak Tilas Syekh Mansyur, Asal-Usul Sumur Bandung, Perjalanan Prabu Angling Dharma, Tapak Kaki Si Kabayan dan Ki Sholeh Dari Gunung Santri. (N Ratih Suharti)
Tidak tersedia versi lain