Text
Redam Temaram
“Kehadiranmu sudah seperti layaknya bintang jatuh Hanya
sekejap
Namun berhasil membuatku berkali-kali berharap”
Pernahkan kita merasa terjebak dalam suatu masa yang
memaksa kita untuk meredam seluruh rasa yang ada?? Tanpa
tahu kapan rasa itu akan menguap tanpa mengucapkan salam
lebih dulu.
Sosok yang berusaha untuk melupakan hari yang selalu diingat
untuk dilupakan
Untuk kamu,
yang mungkin selalu abai dengan rasa ini, coba lihat kembali, begitu lekat rasa ini terhadapmu. Aku yang tak tahu lagi ke mana lagi kuungkapkan rasa ini, karena sebenarnya tidak pernah ada rasa sesal mengenal sosokmu.
Untuk kamu,
Gadis berkacamata di ujung jalan, yang sering kali memberi harap kemudian lenyap.Di ujung sana ada sepasang kekasih saling berbincang
Di ujung situ ada kumpulan manusia bersenda gurau
Di bawah sorot lampu dihiasi pendar
Mereka saling berbagi kebahagiaan
Menata angan dan cita-cita dengan gamblang
Di sudut sini, menyedihkan aku terpojok
Masih sibuk berdamai dengan kesendirian
Sadarkah kau tentang diriku ini?
Mustahil rasanya kau akan sadar tentangku
Aku (hanya) pernah mencoba sesekali untuk memalingkan dirimu dari lamunanku
Aku (hanya) pernah merasa angkuh
terhadap semua hal yang kugapai dengan mudah
Tapi sekarang aku gagal
Aku gagal mencapai keinginanku untuk yang pertama kalinya
Aku pun gagal membinasakanmu dalam benakku Aku pun gagal menepikanmu dari sisiku
Seolah tercabik habis batinku oleh teriakanmu yang begitu menggebu untuk selalu diperhatikan
Saat ini aku sadar mengapa aku gagal
Aku (hanya) sadar kau memang terlalu sempurna untukku
Tidak tersedia versi lain