Text
The Bitter Tea: Karena Tegukan-Tegukan Berikutnya Tak Selalu Pahit
Semula, Damar tak pernah menyadari bahwa perilaku dan keputusan aneh yang kerap dibuatnya adalah bagian dari sebuah gangguan jiwa. Yang ia tahu, semua itu hanyalah bagian dari sifat alami di dalam dirinya yang nekat dan suka berpikir pendek dalam memutuskan sesuatu.
Di satu waktu, ia mampu begitu berapi-api hingga nekat melakukan banyak hal tak terduga, namun di waktu yang lain ia merasa demikian depresif dan tak berdaya. Keluar dari pekerjaan tanpa alasan, pergi ke Kupang tanpa tujuan, hingga bergelut dengan pikirannya sendiri untuk mengakhiri hidup. Dari sekian banyak kenekatan yang telah dilakukan, ada satu hal yang mengubah hidupnya; membangun organisasi yang berkecimpung di bidang kesehatan jiwa untuk menyelamatkan jiwa orang lain.
Dari organisasi yang dibangunnya, lambat laun ia menyadari, bahwa terjadi sesuatu yang salah pada dirinya. Ia berusaha menyelamatkan jiwa orang lain, padahal dirinya sendiri pun tak bisa ia selamatkan. Ia berusaha menyelamatkan orang dengan gangguan jiwa, padahal dirinya sendiri pun ternyata mengalami gangguan jiwa!
Untunglah, ia dipertemukan dengan Cicik, pemilik perusahaan tempatnya bekerja, yang senantiasa menjadi muara kegelisahannya, menjadi sebuah pelabuhan tempat ia merapatkan kapal kehidupannya, menjadi seorang kakak yang selalu ada meski tanpa ikatan darah.
"Aku pengidap bipolar disorder, Cicik masih mau menerimaku kembali?"
"Justru aku akan menemani sampai dirimu sembuh. Percayalah padaku, jangan ada yang kau ragukan lagi dariku."
Seperti sedang menyesap secangkir teh pahit, terkadang kehidupan memang begitu adanya; pahit dan sepat. Namun, Damar percaya tegukan-tegukan berikutnya tak selalu pahit. Ambil secangkir teh pahitmu dan nikmati bersama roller-coaster-nya kehidupan Damar!
Tidak tersedia versi lain