Text
Pengantar Filsafat Ilmu
Semua ilmu pengetahuan positif bersumber pada filsafat. Filsafat merupakan induk ilmu, lebih luas dari ilmu, mencakup yang empiris dan non empiris. Ilmu berasal dari filsafat karena filsafatlah yang membahas segala hal yang ada secara sistematis, rasional, logis dan empiris yang kemudian bercabang, berkembang dan berspesialisasi
Filsafat bukan monopoli segelintir orang. Bukan pula monopoli bangsa-bangsa tertentu. Bukan juga monopoli zaman tertentu. Semua manusia, segala suku bangsa, yang hidup di zaman apa saja, dapat berfilsafat. Mengapa? Sebab filsafat bertolak dari kejadian yang dialami setiap saat. Ketika orang bertanya, mulailah ia berfilsafat. Filsafat muncul bersamaan dengan kemunculan manusia dalam sejarah. Hewan tak dapat berfilsafat, sebab hewan tak dapat bertanya. Manusia dapat bertanya sebab ia mempunyai akal budi yang mampu mengambil jarak dengan benda-benda dan segala sesuatu di sekitarnya. Itulah sebabnya manusia dijuluki hewan yang berakal budi (animal rationale). Ada hal-hal yang sangat lumrah, dialami seperti orang-orang lain. Misalnya, bangun tidur, mandi, berpakaian, sarapan, bekerja, belajar, bermain, beristirahat, pulang ke rumah, menonton televisi, mendengarkan radio, membaca koran. Ada pula peristiwa kosmis yang selalu berulang setiap hari. Misalnya, pagi berganti siang, siang berganti senja, senja berganti malam, malam berganti siang, dan seterusnya. Atau pula musim panas berganti musim gugur, musim gugur berganti musim bunga, musim bunga berganti musim dingin, musim dingin berganti musim berikutnya, dan seterusnya. Semuanya ini mendorong manusia untuk bertanya atau berfilsafat.
Filsafat memberikan pendasaran rasional tentang hakekat eksistensi, pengetahuan, nilai-nilai, dan masyarakat. Filsafat memberikan pendasaran mendasar tentang hakekat ilmu (ontologi), menjadi orang berpikir lurus (logika), memberikan kritik terhadap ilmu-ilmu, bagaimana ilmu dikaji (epistemologi), memberikan keterangan tentang dasar terdalam realitas, memberikan argumentasi rasional bagi konsep-konsep teologi (teologi metafisik), membahas secara mendalam tentang manusia (antropologi filsafat), memberikan penjelasan mendasar tentang hakikat dan tujuan jagad raya (kosmologi), membimbing manusia dalam kegiatannya sebagai manusia (etika), memberikan dasar apresiasi bagi keindahan (estetika), dan mendorong orang untuk mengukur segalanya berdasarkan persepektif sejarah (sejarah filsafat), serta mengarahkan bagaimana peran ilmu dan memanfaatkan ilmu secara positif (aksiologi) sesuai dengan perkembangan zaman.
Tidak tersedia versi lain