Hasil riset yang dilakukan oleh Zakaria, dkk. (2017) bahwa setiap keluarga yang menjadi korban konflik dalam setahun mengeluarkan biaya mencapai Rp41.754.774,00. Sementara, pihak perusahaan yang berkonflik menghabiskan biaya US$70.000 hingga 2.500.000 per tahunnya. Sementara, studi yang dilakukan oleh Daemeter (2016) menyimpulkan akibat dari konflik menguras biaya US$700.000 hingga 10.000.000. Konflik menyebabkan hilangnya beberapa hal yang harus diperoleh atau tertunda diperoleh. Untuk itu, konflik sangat perlu dikelola secara tepat.

Konflik terjadi karena para pihak abai dalam penanganan secara cepat dan tepat. Konflik tidak datang secara tiba-tiba, tetapi muncul karena terganggunya kepentingan para pihak. Para pihak perlu sekali mengelola konflik dengan manajemen konflik yang tepat dan benar serta equal. Untuk menghadapi permasalahan tersebut, institusi penanganan konflik memerlukan penguatan kapasitas internal, meliputi tersedianya jumlah sumber daya manusia yang memadai dan memiliki kualitas dan kemampuan dalam menyelesaikan konflik serta secara eksternal perlu sekali membangun sinergis dengan multipihak. Pada buku ini diuraikan secara detail bagaimana mengelola konflik dengan baik yang berbasis pengalaman Perkumpulan Scale Up lebih dari 13 tahun.