Salah satu konsep dalam manajemen proyek konstruksi yang memiliki potensi keberhasilan cukup besar dalam mengendalikan biaya adalah rekayasa nilai (Value Engineering), yaitu suatu konsep yang sistematis dan terstruktur dalam melakukan analisis fungsi untuk mencapai nilai terbaik pada proyek konstruksi, dengan tujuan untuk mengurangi atau menghilangkan biaya-biaya yang tidak diperlukan. Konsep ini fokus terhadap nilai dan fungsi untuk mencapai keseimbangan yang optimum antara waktu, biaya dan mutu. Mengingat konsep ini belum optimal diterapkan pada proyek konstruksi di Indonesia, maka melalui buku ini penulis ingin berkontribusi kepada para akademisi dan praktisi manajemen konstruksi seluruh Indonesia untuk menerapkan konsep Value Engineering (VE) pada proyek konstruksi. Di mana konsep VE memusatkan analisis pada masalah nilai terhadap fungsinya, bukan hanya sekadar analisis biaya dengan mencari biaya terendah, namun harus dapat memenuhi fungsinya juga.

Penerapan VE harus dimulai pada tahap perencanaan konstruksi, karena mempunyai fleksibilitas yang maksimal untuk mengadakan perubahan-perubahan tanpa menimbulkan biaya tambahan untuk perencanaan ulang. Tahapan rencana kerja VE yang dibahas dalam buku ini meliputi: tahap informasi (information phase), tahap kreativitas (creative phase), tahap analisis (analysis phase), tahap evaluasi (evaluation phase), tahap pengembangan (development phase) dan tahap rekomendasi (recommendation phase).

Adapun manfaat diterapkan VE pada proyek konstruksi secara umum dapat mencegah dan mereduksi timbulnya potensi biaya yang tidak perlu pada item pekerjaan konstruksi; dapat mencegah terjadinya pembengkakan biaya pada akhir pelaksanaan proyek konstruksi; dapat menciptakan peningkatan daya inovasi dan kreativitas bagi para penyelenggara konstruksi; dapat melahirkan pakar-pakar Value Engineers, serta dapat menjadi pembelajaran bagi pihak penyelenggara konstruksi bahwa proses perencanaan proyek konstruksi harus dilakukan secara optimal yaitu dengan menerapkan konsep VE.