Saddha sendiri bercerita tentang perjalanan cinta dari sang penulis. Bukan perjalanan cinta yang biasa tentunya. Namun, perjalaan cinta yang penuh dengan konflik. Di dalam buku ini penulis menceritakan bagaimana dia bertemu dengan kekasihnya, kemudian menjalin sebuah hubungan. Namun, sayangnya hubungan tersebut harus usai dikarenakan perbedaaan pandangan dari keduanya.
Pada bait kesekian. Diksi-diksi yang berbaris, kehilangan arah setelah koma yang berkepanjangan. Mereka baru menyadari, bahwa dirinya hanyalah potongan tanya utusan Penyair yang Agung. Yang saling mencari penjelasan, saling mengartikan maknanya sendiri. Kemudian tetap menjadi tanya, tetap mencari dan menemukan." Untuk yang ketakutan dan bersembunyi. Untuk yang dibedakan dan diasingkan…