"Kamu tahu tetnang bunga Wijaya Kusuma, Re?" "Maksudnya?" "Tidak." Ia menghela napas. "Itu bunga langka. Warnanya putih, bersih. Bunga ini hanya mekar di malam hari dan cuma hidup beberapa jam." "Lantas?" "Menurutku, kita seperti bunga Wijaya Kusuma." "Aku makin nggak ngerti." "Masa remaja kita begitu singkat, Rei. Seperti halnya bunga Wijaya Kusuma yang hanya mekar sebe…